Karakteristik PKn


Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan –atau nasionalisme– yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya.

Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan Baca lebih lanjut

Jangan Merasa Tidak Bergengsi Jadi Guru PKn

Jakarta (ANTARA News) – Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)adalah termasuk mata pendidikan yang esensial untuk diajarkan sehingga para guru jangan merasa tidak bergengsi bila menjadi pengajar PKn, kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo.

"Jangan ragu-ragu dan jangan merasa tidak bergengsi bila menjadi guru Pkn, karena PKn adalah mata pelajaran yang sangat Baca lebih lanjut

Ini Bukan saran tapi Instruksi

Pemilu sudah dekat, fenomena goput cukup tinggi walau fatwa haram telah dikumandangakan, berbagi taktik agar terpilih dan umbar janji para caleg telah tersebar luas, yang diikuti dengan modal "Jika dibanding Pemilu 2004 yang sebagian besar dana kampanye dari partai, sekarang ini masing-masing caleg harus mengeluarkan biaya sendiri. Jadi kalau dihitung-hitung, dana kampanye yang dikeluarkan bisa naik 10 kali lipat," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Soejanto Pedro di Semarang. (coba apa yang dikhawtirkan baik jika terpilih maupun jika tidak terpilih?)

Berikutnya citra Legislatif (karena ulah sebagian besar oknum) di mata rakyat yang ngedroop (maunya mengatakan sudah menjijikan) ke level terbawah sepanjang saya tahu. Ditambah prilaku pendukung yang kelewat anarkis sehingga (asal dibayar) sanggup melakukan apapun untuk menghambat atau menggugat hasil pemilu yang tidak berpihak kepada dukunganya (yang membayarnya).

Begitu besar kekhawatiran yang menghatui pada pra bahkan pasca pemilu terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Apapun pilihan kita pilih si A, si B. partai C atau partai D bahkan bagi yang tidak memlih si A si B pun (Golput) pasti akan merasakan segala akibat baik maupun akibat buruk yang timbul pasca pemilu.

Maka untuk supaya terhindar dari kekhawatiran tersebut, ini bukan saran tapi instruksi

  1. Untuk para caleg berdoalah, sabar dan tawakal apapun yang terjadi. Jangan minder, jangan putus asa, jangan membabi buta.

  2. Para pendukung jangan kecewa jika dukungannya gagal tetaplah sportif, jika ada yang tidak beres selesaikan dengan bijaksana

  3. Kepada seluruh rakyat Indonesia, pemerintah, pemuka agama, tokoh masyarakat, kepala instasi, pimpinan perusahaan  diinstruksikan secara bersama-sama sebelum pelaksanaan hari pemilu melakukan do’a bersama, istighosah, memohon petunjuk dan perlindungan Allah Swt Yang Maha Kuasa, Maha Adil dan Maha Bijaksana. agar Pemilu berjalan lancar dan menghasilkan kebaikan bagi segenap Bangsa Indonesia.

Kepada para penemu instruksi ini anda mendapat lisensi untuk menyebarluaskannya, dengan segala cara anda melalui media apapun. Inya Allah rezeki mengalir ke rekening amal anda, Rekrutlah sebanyak-banyak orang,  maka bonus pasif amal anda terus berlipat.Insya Allah, Amiin.

Fungsi Negara

1. Fungsi Negara

Negara adalah sekumpulan masyarakat dengan berbagai keragamannya, yang hidup dalam suatu wilayah yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama.
Fungsi negara secara garis besar sebagai berikut:

  1. Melaksanakan ketertiban, maknanya Negara mengatur ketertiban masyarakat supaya tercipta kondisi yang stabil juga mencegah bentrokan-bentrokan yang terjadi dalam masyarakat. Dengan tercipta ketertiban segala kegiatan yang akan dilakukan oleh warga negara dapat dilaksanakan

  1. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya, maknanya negara berupaya agar masyarakat dapat hidup dan sejahtera, terutama dibidang ekonomi dan sosial masyarakat

  1. Fungsi Pertahanan, maknanya Negara berfungsi mempertahankan kelangsungan hidup suatu bangsa dari setiap ancaman dan gangguan yang timbul dari dalam maupun datang dari luar negeri. Ancaman dan gangguan tersebut mungkin berupa serangan (Invasi) dari luar negeri maupun golongan-golongan dari dalam negeri yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa

  1. Menegakkan keadilan, maknanya negara berfungsi menegakkan keadilan bagi seluruh warganya meliputi seluruh aspek kehidupan (idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam). Upaya yang dilakukan antara lain menegakkan hukum melalui badan-badan peradilan.

Mimpi Indah di Sekolah

Yang telah makan bangku sekolah pasti masih terdengar bahwa kita mesti “bangga berbangsa Indonesia”, tentunya dengan segala fakta yang ada, yang terasa, yang terlihat, yang terdengar dalam keadaan plus maupum minus. Baik bangga terhadap alamnya yang disebut tanah surga, bukan lautan tapi kolam susu. Maupun bangga terhadap kehidupan sosial masyarakatnya yang ramah tamah, tata tengtrem kerta raharja, gemah ripah loh jinawi, mudah pangan mudah sandang ,( sabilulungan, kacai jadi saleuwi kadarat jadi sa logak) silih asah silih asih, toleran, mikul duwur mendem jero, menghormati yang lebih tua dan menyangi yang lebih muda.

Namun fakta sekarang kekayaanalamnya mulai menipis dan sering mendatangkan bencana/neraka (gempa, longsor, banjir, tsunami, angin ribut, lumpur, Magma, global warning, polusi)

Demikian pula fakta kehidupan masyarakatnya, gambaran yang dulu sudah melemah bahkan beberapa hal sudah menghilang dan berganti sebaliknya, Tiap hari kita dengar, saksikan bahkan ada yang dialami, dirasakan fakta dan berita kelaparan, kemiskinan, pejabat korupsi, mahasiswa dan pelajar tawuran, individualis, arogansi, pedendam, jalan pintas (nerabas),  Ospek yang menewaskan, polisi dan tentara saling tembak,  aib keluarga (selebritis)  menjadi ladang penghasilan (infotaiment) dan tontonan (masyarakat) (padahal dulu tabu “sekarang masih tabu apa tidak, ya?”)

Apa yang ingin kita katakan sekarang?

Yang lalu biarlah berlalu!

Kembalikan indonesiaku!

Jadilah dirimu sendiri!

kalau tidak edan dijaman edan awas dianggap  edan oleh orang yang edan

Maaf jangan terbawa edan, tulisan ini saya buat ketika terbangun dari  mimpi indah ketika sekolah dulu.

Iya jadi ingat. Sekolah sekarang masih memberikan mimpi seperti itu, engak ya?

Lambang Negara

Burung GarudaBurung Garuda adalah lambang negara Indonesia. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno. Garuda merupakan burung dalam mitologi Hindu, sedangkan Pancasila merupakan dasar filosofi negara Indonesia.
Lambang negara Garuda diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958

Burung Garuda melambangkan kekuatan
Warna emas pada burung Garuda melambangkan kejayaan
Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia

Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:
Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa [sila ke-1]
Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab [sila ke-2]
Pohon Beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia [sila ke-3]
Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan [sila ke-4]
Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia [sila ke-5]

Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci
Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa

Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara lain:
Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
Jumlah bulu di leher berjumlah 45

Pita yang dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda beda, tetapi tetap satu jua”.

Untuk lebih mengenal lagi tentang arti dan tata cara penggunaan Lambang negara bisa kunjungi di sini

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa?

Pendidikan Indonesia berusaha mencerdaskan kehidupan bangsa tentunya dari berbagai aspek. Cerdas bukan hanya mampu mengetahui dan bisa melakukan sesuatu. Cerdas lebih mengarah kepada mengetahui serta mampu memilah mana yang baik dan benar dan mana yang buruk, dengan mengaplikasikan berupa pemikiran-pemikiran serta tindakan-tindakan yang baik dan menghindari pemikiran serta perbuatan-perbuatan buruk. Dengan demikian cerdas itu tidak mutlak hanya bisa diukur dengan Baca lebih lanjut

Amanat Pemilih Buat Caleg

Fenomena Golput harus dijadikan kritik yang konstruktif bahwa realitas politik yang telah dimainkan oleh elite-elite politik belakangan ini tidak mampu memberikan kepuasan bagi rakyat, bahkan tidak sedikit permainan politik dan prilaku riil beberapa elite politik justru Baca lebih lanjut

Parpol tumbang Vs Indenpenden

Sampai saat ini ada lima pasangan  bupati terpilih dalam pilkada kabupaten yang berasal dari non partai (indenpenden). Kelima daerah dimaksud adalah : Kabupaten Rote Endao (NTT),  Kabupaten Kubu Raya (Kalimantan Barat),  Kabupaten Batu Bara dan Kabupaten Solok (Sumatera Barat) dan Kabupaten Garut (Jawa Barat)

Kenyataan ini  membuktikan bahwa Baca lebih lanjut

Riwayat Rumusan Dasar Negara

Pancasila secara resmi menjadi dasar Negara Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945  ketika ditetapkannya  Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). secara rinci, rumusan Pancasila tercantum di dalam  Pembukaan UUD 1945 sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1.  Proses Penyusunan dan Penetapan.

Baca lebih lanjut