Posted on Juli 30, 2010 by semoel
TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK
Budaya politik parokial : Tingkat partisipasi politiknya rendah karena tingkat pendidikan rendah
Budaya politik kaula/subjek : Masyarakat sudah relatif maju (sosial ekonomi) tetapi masih bersikap pasif.
Budaya politik partisipan : Kesadaran dan partisipasi politik sudah tinggi
CIRI BUDAYA POLITIK PAROKIAL
Anggota masyarakat cenderung tidak menaruh minat terhadap objek politik yang luas
Kesadaran anggota masyarakat akan adanya pusat kewenangan atau kekuasaan dalam masyarakatnya.
Warga negara tidak mengharapkan apapun dari sistem politik.
Tidak ada peranan politik yang bersifat khas dan berdiri sendiri.
Belum adanya peran-peran politik yang khusus, peran politik dilakukan serempak bersamaan dengan peran ekonomi, agama, adat dll.
Pelaku politik memiliki peran yang banyak.
Biasanya terdapat pada masyarakat tradisional.
CIRI BUDAYA POLITIK SUBJEK/KAULA
Kehidupan ekonomi WN sudah baik dan tingkat pendidikan relatif maju.
Masyarakat dan individunya telah mempunyai perhatian dan minat terhadap sistem politik terutama terhadap objek politik output sedangkan kesadaran terhadap input dan kesadarannya sebagai subjek politik rendah.
Masyarakat menyadari otoritas pemerintah sepenuhnya.
WN bersikap menerima saja putusan yang dianggapnya sebagai sesuatu yang tidak boleh dikoreksi apalagi di tentang.
Tidak ada keinginan untuk memberi masukan, tuntutan atau bahkan mengkritisi pemerintah karena masyarakat menganggap dirinya tidak berdaya mempengaruhi dan mengubah sistem politik
WN cukup puas untuk menerima apa yang berasal dari pemerintah
CIRI-CIRI BUDAYA POLITIK PARTISIPAN
Warga memiliki pengetahuan dan kepekaan yang cukup terhadap masalah atau isu-isu mengenai kehidupan politik negaranya.
Warga mampu bersikap terhadap masalah atau isu politik,baik sikap yang mendukung/menerima sikap yang menolak.
Warga mampu menilai terhadap masalah atau isu politik yang timbul dalam berkehidupan bernegara.
Warga menyadari adanya kewenangan atau kekuasaan pemerintah.
Warga memiliki kesadaran akan peran,hak,kewajiban,dan tanngung jawabnya selaku warga negara.
Warga mampu dan berani memberi masukan,gagasan,tuntutan,kritik terhadap pemerintah.
Warga memiliki kesadaran akan untuk taat pada peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan tanpa perasaan tertekan.
Filed under: pendidikan | 4 Comments »