Dapatkan Ijazah dari Sekolah dan Carilah Ilmu sampai ke negeri Cina

Nyata, jelas dan terasa, realita sekolah kita dipersiapkan membekali anak bangsa ini agar mendapatkan Ijazah setelah mengikuti UN asal mendapat nilai minimal/rata-rata 5,50 apapun cara yang ditempuhnya legal atau curang yang penting lulus 100%. Hal ini menjadi target hampir semua sekolah di negeri ini, dan termasuk yang ditempuh oleh para siswa "yang penting lulus". Inilah yang melahirkan budaya jalan pintas yang menghalalkan segala cara untuk mendapat Ijazah sebagai bekal melanjutkan sekolah atau mencari kerja atau daftar menjadi Caleg.

Kenyataan inipun telah menjauhkan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang seharusnya membangun karakter dan kepribadian manusia. lulusan sekolah sekarang tidak mengenal ilmu padi "semakin berisi semakin merunduk" lulusan sekolah sekarang paling jago menyanyikan lagunya Slank "Tong kosong nyaring bunyinya" karena dia tidak berbekal ilmu, keterampilan dan sikap kedewasaan yang dibangun dirinya bersama sekolah, karena dia lulus hanya berbekal ijazah sebagai bukti telah mengikuti UN dengan nilai 5,50. atau dia berbekal ijazah yang dibelinya sekian rupiah bukan hasil menuntut ilmu, bukan sebagai sertifikat tanda telah terampil dan berilmu.

Ini kenyataan yang kita dan anak bangsa saksikan dan jalani di negeri ini. Belum nampak jelas upaya nyata reformasi Pendidikan Indonesia yang lebih baik. Kalupun beberapa kebijakan sudah digulirkan tetap belum mengubah atau mengembalikan fungsi sekolah pada khitohnya.